Sejarah Domba Compass Agrinak
Hy kawan peternak muda semunya, pada osting sebelumnya telah membahas prospek usaha kambing boer yang sangat menguntungkan kali ini admin akan posting tentang Domba Compass Agrinak. Kawan kawan mungkin belum apa itu Domba Compass Agrinak.
info kawan Penelitian pembentukan domba Compass Agrinak telah dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama sejak tahun 1986. Domba Compass Agrinak merupakan rumpun domba baru hasil penelitian pemuliaan yang mempunyai tetua dari 3 rumpun domba yaitu domba lokal Sumatera (Indonesia), dan dua rumpun domba eksotik (domba St. Croix dan domba Barbados Balckbelly yang berasal dari Amerika Serikat).
Tujuan pembentukan rumpun baru domba Compass Agrinak adalah untuk menghasilkan rumpun domba yang mempunyai kemampuan produksi lebih tinggi dibandingkan domba lokal Sumatera dan mampu beradaptasi dengan kondisi tropis dan kondisi manajemen semi intensif dalam upaya meningkatkan produktivitas domba dalam negeri.
Asal usul domba rambut yang ada di Kepulauan Virgin tidak begitu jelas, namun dilaporkan oleh Bond (1975) dan Mason (1980) yang dikutip Hupp dan Deller (1983) bahwa domba rambut yang terdapat di Kepulauan Virgin berasal dari Afrika Barat. Teori lain yang disampaikan oleh Foulhner (1962) yang dikutip oleh Hupp dan Deller (1983) bahwa domba di Kepulauan Virgin berasal dari domba Wiltshire Horn yang diimpor dan disilangkan dengan domba Creole. Di wilayah Kepulauan Virgin, populasi domba rambut banyak terkonsentrasi di Pulau St. Croix dan Pulau Thomas. Untuk selanjutnya domba rambut di Kepulauan Virgin dikenal dengan sebutan domba St. Croix
Domba lokal Sumatera (S) termasuk salah satu rumpun domba ekor tipis dengan tipe wool kasar. Asal usul domba lokal Sumatera belum diketahui dengan sempurna, namun kemungkinan ada hubungan dengan domba "Jawa" yang juga merupakan domba ekor tipis sehingga merupakan salah satu rumpun domba ekor tipis (Reese 1988; Reese et al., 1990).
Warna tubuh dominan domba lokal Sumatera umumnya coklat muda (50,9 %) atau putih (41,2 %), sedangkan warna lainnya dalam persentase kecil adalah coklat sedang, coklat tua dan hitam. Pola warna tubuh umumnya satu warna (61,8 %) atau dua warna (35,5 %) hanya sedikit yang berpola tiga warna (2,8 %). Warna belang domba lokal Sumatera umumnya putih (33,3%), coklat muda (26,1%) dan abu-abu (21,7%), dengan proporsi penyebaran belang 1-10 % (60,3%) dan 10-20% (19,1%). Domba lokal Sumatera sebagian besar mempunyai garis muka lurus (68,6%),sedangkan yang mempunyai garis muka cembung mencapai 27,5% dan sisanya cekung (3,9%). Umumnya memiliki wool penutup tubuh yang relatif tebal terkecuali pada perut, kaki bawah atau kepala (74,9%) sedangkan yang memiliki tipe bulu rambut hanya mencapai 11,1% (Priyanto et al. 2000).
Pembentukan domba Compass Agrinak terlalu panjang untuk saya jelaskan, maka simak saja diagram berikut semoga mudah untuk dipahami
Keterangan:
SS: Domba lokal Sumatera
EE: Persilangan domba Ekor Gemuk (DEG) dengan domba lokal Sumatera (50 % DEG, 50 % SS) BB: Domba Barbados Blackbelly
HH: Domba St. Croix
BC: Persilangan domba Barbados Cross dengan domba lokal Sumatera
HS: Persilangan St. Croix dengan domba lokal Sumatera
ES: Persilangan domba Ekor Gemuk dengan domba lokal Sumatera (25 % DEG, 75 % S)
* Domba yang sebelah kiri menunjukkan jumlah
Sejarah terbentuknya rumpun domba Domba Compass Agrinak adalah berasal dari tetua Rumpun domba CA yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Ternak dengan komposisi genetik 50% domba lokal Sumatera, 25% domba rambut St. Croix dan 25% domba rambut Barbados Blackbelly diusulkan diberi nama Domba Compass Agrinak.
Sehubungan dengan hal tersebut maka domba Compass Agrinak ditetapkan sebagai rumpun baru dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 1050/Kpts/SR.120 /10/2014.
Sekian kawan semoga postingan ini bermanfaat, salam cinta dari ujung kandang. hidup peternakan indonesia. :)
Domba Compass Agrinak
adalah domba persilangan hasil penelitian tim peneliti dari Balai Penelitian Ternak, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. menurut penelitian yang diakukan domba ini memiliki kelebihan Adaptif terhadap lingkungan tropis, Jumlah ternak perkelahiran 1,45, Daya hidup anak 96%, Poroduktifitas induk:18,38 kg pertahun, Presentasi karkas 37,0-42,6%, dan yang paling penting adalah Kualitas karkas:no1 SNIDomba Compass Agrinak |
info kawan Penelitian pembentukan domba Compass Agrinak telah dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama sejak tahun 1986. Domba Compass Agrinak merupakan rumpun domba baru hasil penelitian pemuliaan yang mempunyai tetua dari 3 rumpun domba yaitu domba lokal Sumatera (Indonesia), dan dua rumpun domba eksotik (domba St. Croix dan domba Barbados Balckbelly yang berasal dari Amerika Serikat).
Tujuan pembentukan rumpun baru domba Compass Agrinak adalah untuk menghasilkan rumpun domba yang mempunyai kemampuan produksi lebih tinggi dibandingkan domba lokal Sumatera dan mampu beradaptasi dengan kondisi tropis dan kondisi manajemen semi intensif dalam upaya meningkatkan produktivitas domba dalam negeri.
Karakterisasi rumpun tetua atau nenek moyang domba Compass Agrinak
-Domba Barbados Blackbelly
merupakan rumpun domba tipe rambut yang dikenal sebagai rumpun domba Karibia. Domba Barbados Blackbelly mempunyai ciri- ciri warna tubuh dari coklatmerah-muda sampai coklat-merah-tua dengan warna hitam dibagian tubuh bagian bawah mulai dari daerah leher, dada, perut, selangkangan, kaki bagian dalam dan garis memanjang ekor bagian dalam. Demikian pula terdapat garis hitam di dahi disebelah kedua matanya dan di atas hidung (Rastogi et al., 1980; Bradford dan Fitzhugh, 1983).nenek moyang Domba Compass Agrinak |
-Domba St. Croix
Domba St. Croix (H), diintroduksikan ke Indonesia pada tahun 1985 oleh Small Ruminant Collaborative Research Support Program ke Sumatera Utara.Asal usul domba rambut yang ada di Kepulauan Virgin tidak begitu jelas, namun dilaporkan oleh Bond (1975) dan Mason (1980) yang dikutip Hupp dan Deller (1983) bahwa domba rambut yang terdapat di Kepulauan Virgin berasal dari Afrika Barat. Teori lain yang disampaikan oleh Foulhner (1962) yang dikutip oleh Hupp dan Deller (1983) bahwa domba di Kepulauan Virgin berasal dari domba Wiltshire Horn yang diimpor dan disilangkan dengan domba Creole. Di wilayah Kepulauan Virgin, populasi domba rambut banyak terkonsentrasi di Pulau St. Croix dan Pulau Thomas. Untuk selanjutnya domba rambut di Kepulauan Virgin dikenal dengan sebutan domba St. Croix
Domba St. Croix |
- Domba lokal Sumatera
Domba lokal Sumatera (S) termasuk salah satu rumpun domba ekor tipis dengan tipe wool kasar. Asal usul domba lokal Sumatera belum diketahui dengan sempurna, namun kemungkinan ada hubungan dengan domba "Jawa" yang juga merupakan domba ekor tipis sehingga merupakan salah satu rumpun domba ekor tipis (Reese 1988; Reese et al., 1990).
Warna tubuh dominan domba lokal Sumatera umumnya coklat muda (50,9 %) atau putih (41,2 %), sedangkan warna lainnya dalam persentase kecil adalah coklat sedang, coklat tua dan hitam. Pola warna tubuh umumnya satu warna (61,8 %) atau dua warna (35,5 %) hanya sedikit yang berpola tiga warna (2,8 %). Warna belang domba lokal Sumatera umumnya putih (33,3%), coklat muda (26,1%) dan abu-abu (21,7%), dengan proporsi penyebaran belang 1-10 % (60,3%) dan 10-20% (19,1%). Domba lokal Sumatera sebagian besar mempunyai garis muka lurus (68,6%),sedangkan yang mempunyai garis muka cembung mencapai 27,5% dan sisanya cekung (3,9%). Umumnya memiliki wool penutup tubuh yang relatif tebal terkecuali pada perut, kaki bawah atau kepala (74,9%) sedangkan yang memiliki tipe bulu rambut hanya mencapai 11,1% (Priyanto et al. 2000).
Pembentukan domba Compass Agrinak
Pembentukan domba Compass Agrinak terlalu panjang untuk saya jelaskan, maka simak saja diagram berikut semoga mudah untuk dipahami
Keterangan:
SS: Domba lokal Sumatera
EE: Persilangan domba Ekor Gemuk (DEG) dengan domba lokal Sumatera (50 % DEG, 50 % SS) BB: Domba Barbados Blackbelly
HH: Domba St. Croix
BC: Persilangan domba Barbados Cross dengan domba lokal Sumatera
HS: Persilangan St. Croix dengan domba lokal Sumatera
ES: Persilangan domba Ekor Gemuk dengan domba lokal Sumatera (25 % DEG, 75 % S)
* Domba yang sebelah kiri menunjukkan jumlah
Pemberian nama rumpun
Sejarah terbentuknya rumpun domba Domba Compass Agrinak adalah berasal dari tetua Rumpun domba CA yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Ternak dengan komposisi genetik 50% domba lokal Sumatera, 25% domba rambut St. Croix dan 25% domba rambut Barbados Blackbelly diusulkan diberi nama Domba Compass Agrinak.
Sehubungan dengan hal tersebut maka domba Compass Agrinak ditetapkan sebagai rumpun baru dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 1050/Kpts/SR.120 /10/2014.
Sekian kawan semoga postingan ini bermanfaat, salam cinta dari ujung kandang. hidup peternakan indonesia. :)
Posting Komentar untuk "Sejarah Domba Compass Agrinak"
Silakan berkomentar dengan sopan di blog elinotes review.