Penanganan kesehatan ternak itik
Berikut adalah manajemen Penanganan kesehatan ternak itik yang mudah dan praktis yang sudah saya rangkum
1.Biosekuriti
adalah semua tindakan sebagai pertahanan pertama untuk mengendalikan wabah penyakit dan mencegah penularan dan penyebaran penyakit keluar peternakan tertular.
1)Manfaat biosekuriti:
Penyakit dan penanganannya
1)Flu Burung (Avian Influenza)
Penyebab: virus Avian Influenza A subtipe H5N1 clade 2.3.2.1
Cara Penularan:
langsung kontak dengan hewan terinfeksidan tidak langsung melalui udara tercemar debu yang mengandung virus, pakan, air Mminum, peralatan kandang, kandang, pakaian, kendaraan, unggas lain yang tercemar virus Avian Influenza
Gejala klinis :
Bervariasi tergantung unggas yang terinfeksi, galur virus dan faktor lingkungan Gangguan pada saluran pernapasan, pencernaan, reproduksi atau sistem syaraf Tortikolis (kepala muntir) Mata keputihan/ kebiruan (katarak)Kesulitan berdiri, inkoordinasi (sempoyongan)Kejang Penurunanproduksi telur
Penanganan :
AI tidak dapat diobati, pemberian antibiotik dan vitamin untuk mencegah infeksi sekunder &meningkatkan daya tahan tubuh Penerapan biosekuriti yang ketat Memisahkan unggas yang sakit
Pencegahan:
vaksinasi dengan vaksin inaktif H5N1 clade 2.3.2.1 untuk itiK
2)Kelumpuhan
Penyebab:
kualitas pakan yang tidak baik(kekurangan mineral Ca&Mn)atau terlalu lama berada di tanah becek atau lembab.
Pakan kadaluarsa terdapat jamur Aspergillus flavus yang mengandung Afla toksin.
Gejala
Itik yang lumpuh dipisahkan dari kelompoknya, diletakkan di kandang lain yang kering dan hangat diberi alas sekam dan diberikan vitamin melalui air minum
Itik diberi pakan yang bergizi dan mudah dicerna (konsentrat)
Pencegahan :
3)Kolera unggas
Penyebab:bakteri Pasteurella multocida
Cara Penularan :
hijauan sehingga bulu dan kloaka kotor, kepala bengkak, kesulitan bernapas
Faktor predisposisi:
sanitasi kandang yang buruk, kedinginan, itik diberi pakan sisa pemotongan unggas yang tidak dimasak
Penanganan:
4)Pilek (Infectious Coryza/Snot)
Penyebab: bakteri Haemophyllus gallinarum
Cara Penularan:
5)Kolibasilosis
Penyebab: bakteri Escherchia coli
Cara Penularan:
Pengendalian dan pencegahan :
sekian ilmu yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat, salam cinta dari ujung kandang, hidup peternakan indonesia.
1.Biosekuriti
adalah semua tindakan sebagai pertahanan pertama untuk mengendalikan wabah penyakit dan mencegah penularan dan penyebaran penyakit keluar peternakan tertular.
1)Manfaat biosekuriti:
- Mencegah lebih baikdaripada mengobati
- Ternak sehat sehingga dapat berproduksi dengan optimal
- Kandang diberi pagar keliling
- Ternak sakit dipisahkan dari ternak sehat
- Bangkai dibakar kemudian dikubur
- Kandang dijaga bersih dan disemprotdesinfektan secara teratur
- Menjaga kebersihan tempat pakan,minum &peralatan kandang
- Menyediakan sandal/sepatu boot khusus untuk di dalam kandang
- Bak pencelup kaki di depan kandang berisi deterjen dicampur air
- Memisahkan ternak yang baru masuk minimal 14 hari
- Pemisahan kelompok ternak berdasarkan umur dan kondisi
- Mengendalikan orangyang boleh masuk ke kandang
- Vaksin pertama:Umur 5 hari dosis 0,2 ml disuntikkan sub cutan di belakang leher
- Vaksin kedua:Umur 5 minggu dosis 0,5 ml disuntikkan secara intra muscular pada otot dada atau paha
- Vaksin ketiga Umur 12 minggu dosis 0,5 ml disuntikkan secara intra muscular pada otot dada atau paha
- Vaksin keempat Umur 16minggu dosis 0,5 ml disuntikkan secara intra muscular pada otot dada atau paha
Penyakit dan penanganannya
1)Flu Burung (Avian Influenza)
Penyebab: virus Avian Influenza A subtipe H5N1 clade 2.3.2.1
Cara Penularan:
langsung kontak dengan hewan terinfeksidan tidak langsung melalui udara tercemar debu yang mengandung virus, pakan, air Mminum, peralatan kandang, kandang, pakaian, kendaraan, unggas lain yang tercemar virus Avian Influenza
Gejala klinis :
Bervariasi tergantung unggas yang terinfeksi, galur virus dan faktor lingkungan Gangguan pada saluran pernapasan, pencernaan, reproduksi atau sistem syaraf Tortikolis (kepala muntir) Mata keputihan/ kebiruan (katarak)Kesulitan berdiri, inkoordinasi (sempoyongan)Kejang Penurunanproduksi telur
Penanganan :
AI tidak dapat diobati, pemberian antibiotik dan vitamin untuk mencegah infeksi sekunder &meningkatkan daya tahan tubuh Penerapan biosekuriti yang ketat Memisahkan unggas yang sakit
Pencegahan:
vaksinasi dengan vaksin inaktif H5N1 clade 2.3.2.1 untuk itiK
2)Kelumpuhan
Penyebab:
kualitas pakan yang tidak baik(kekurangan mineral Ca&Mn)atau terlalu lama berada di tanah becek atau lembab.
Pakan kadaluarsa terdapat jamur Aspergillus flavus yang mengandung Afla toksin.
Gejala
- Tidak mau makan dan tidak bersuara
- Kaki tidak bisa digerakkan
- Sekeliling mata tampak mengering, kadang-kadang mengeluarkan air mata yang berlebihan
- Pada itik muda akan menyebabkan pertumbuhan terhambat
Itik yang lumpuh dipisahkan dari kelompoknya, diletakkan di kandang lain yang kering dan hangat diberi alas sekam dan diberikan vitamin melalui air minum
Itik diberi pakan yang bergizi dan mudah dicerna (konsentrat)
Pencegahan :
- Hijauan segar minimal 5 gram/ekor/hari
- Penambahan minyak ikan, Vitamin Dan mineral
- Penyimpanan pakan ditempat yang kering, diberi alas dari kayu dan disimpan tidak terlalu lama(sesuai aturan produsen)
3)Kolera unggas
Penyebab:bakteri Pasteurella multocida
Cara Penularan :
- Bakteri masuk ke tubuh melalui rongga mulut, mata, hidung dan luka kulit
- saluran pernapasan atas dan paru
- menyebar Unggas carier menyimpan bakteri di cavum nasi dan saluran pencernaan bagian atas
- mencemari air minum waktu minum
- Kontak langsung dengan itik yang terinfeksi
- Melalui pakan, air minum maupun peralatan kandang yang tercemar bakteri
- Akut/ mendadak
- Kronis
hijauan sehingga bulu dan kloaka kotor, kepala bengkak, kesulitan bernapas
- Ringan
Faktor predisposisi:
sanitasi kandang yang buruk, kedinginan, itik diberi pakan sisa pemotongan unggas yang tidak dimasak
Penanganan:
- perbaikan kebersihan kandang dan peralatan
- perbaikan cara pemeliharaan itik pengaturankepadatan kandang
- pemberian vitamin melalui air minum 3 –5 hari berturut-turut
- pemberian pakan dengan kualitas yang lebih baik
- Suntikan Penisillin pada urat daging dada dengan dosis 30.000 iu/ekor itik dewasa
- Streptomycin seperti pada penyakit coryza
- Chlortetracyclyne melalui air minum atau suntikan dosis 0,4 gram/ekor
- Preparat Sulfa
4)Pilek (Infectious Coryza/Snot)
Penyebab: bakteri Haemophyllus gallinarum
Cara Penularan:
- Kontak langsung dengan hewan terinfeksi
- Kontak tidak langsung melalui pakandan
- peralatan kandang yang tercemar bakteri
- melalui udara; menyerang saluran pernafasan itikdengan mudah menyebar ke paru
- penyembuhan sulit
- Bersin, Pilek
- Hidung Itik Keluar Lendir Pembengkakan Pada Muka
- Nafsu Makan Dan Minum Hilang
- Gangguan Pertumbuhan (itik kerdil)
5)Kolibasilosis
Penyebab: bakteri Escherchia coli
Cara Penularan:
- Kontak langsung Kengan hewan terinfeksi
- Kontak tidak langsung melalui pakan, air minumdanperalatan kandang yang tercemar bakteri
- Kematian embrio pada telur tetas
- Omphalitis (radang tali pusar)
- Airsacculitis (radang kantong udara)
- Enteritis (radang usus)
- Infeksi saluran reproduksi
Pengendalian dan pencegahan :
- Perbaikan manajemen pemeliharaan, dan penetasan
- Peningkatan sanitasi mesin tetas dan peralatannya
- Fumigasi telur tetas
- Biosekuriti yang ketat
- Peningkatan sanitasi dan desinfeksi kandang, peralatan maupun pekerja
- Menjagaair agar tidak tercemar bakteri E. coli Dengan klorin
Posting Komentar untuk "Penanganan kesehatan ternak itik"
Silakan berkomentar dengan sopan di blog elinotes review.