penghitungan angka total kuman (TPC) per cm2 dan cara menanam dalam Plate Count Agar (PCA) dalam 1 plate dibagi 5 area
saat ini Indonesia baru mempunyai Standard Nasional Indonesia (SNI) untuk jumlah cemaran mikroba dalam daging sapi (SNI 3932:2008, tentang mutu karkas dan daging sapi).
Indonesia belum mempunyai standard jumlah cemaran mikroba pada karkas
dan untuk SNI penghitungan jumlah koloni nya (cfu atau Colony forming Units) dalam hitungan per gram bukan per cm2.
permasalahannya =
1. untuk RPH penghasil karkas, pengambilan sampel daging dengan mengiris atau menyayat akan sedikit merepotkan.
2. jagal atau pemilik sapi tentunya juga tidak begitu senang dengan pengirisan tersebut karena menyebabkan ketidak utuhan karkas
3. jumlah cemaran bakteri paling banyak ada di permukaan daging, sehingga pemeriksaan jumlah bakteri per luasan (cm2) tentu akan lebih akurat daripada penghitungan per satuan timbang (gram).
4. pengambilan sampel jumlah bakteri per luasan (cm2) juga bisa dilakukan untuk peralatan daging ( pisau, telenan, meja, dll)
apa yang saya tunjukkan di foto adalah cara pengambilan sampel untuk pemeriksaaan jumlah kuman pada karkas. alatnya cukup sederhana berupa stainless steel yang di beri lubang ukuran 10x10cm2 dan cotton swab sterile
pemilihan stainless, karena harus disucihamakan sebelum dipakai
untuk menghindari kontaminan nah untuk pengencer atau diluent nya tergantung, bisa pakai BPW (buffer peptone water) atau MRD (maximum recovery diluent).
Cara pengenceran juga sama yang saya pengen tunjukkan adalah, penanaman bakteri bisa dilakukan hanya dalam satu plate PCA dengan dibagi 5 area (seperti di foto) jadi plate nya cuman kita kasih garis2 pakai spidol, di bagian bawah tentu nya dengan tetap menjaga agar tidak terjadi kontaminasi
kalau biasanya kita pakai agar tuang (pour plate) volume yang di ambil dari tabung pengenceran 1ml, atau kalau pakai teknik spread plate 0.1ml nah kalau pakai teknik ini (drop plate) hanya dibutuhkan 0.05ml per luasan area dan peralatannya cukup pakai mikropipet dan tip bayangkan kalau dulu biasanya harus pakai pipet kaca repot, butuh banyak dan capek nyucinya keuntungan dari teknik droplet ini
1. hemat petri dan media
2. lebih cepat dan efisien
3. pembacaan hasil lebih mudah karena hanya dengan melihat satu petri kita tahu jumlah koloni dalam setiap pengencerannya
4 sudah ada ISO nya (ISO 18593)
sedikit ilmu, semoga bisa membantu dan mohon dilengkapi kalau ada kekurangan
nah untuk teman2 semua yang pengen tahu lebih lanjut bisa menuliskan alamat emailnya di komentar.
saya akan kirimkan power point yang sudah saya buat berisi cara sampling, cara penanaman dan cara penghitungan untuk fotokopi ISO yang berkaitan dengan ini saya punya fotokopi dokumennya silahkan mampir kalau ke jogja
wassalam
drh. supriyanto
Indonesia belum mempunyai standard jumlah cemaran mikroba pada karkas
dan untuk SNI penghitungan jumlah koloni nya (cfu atau Colony forming Units) dalam hitungan per gram bukan per cm2.
![]() |
perhitungan angka total bakteri |
![]() |
pengambilan sampel daging sapi |
![]() |
pengambilan sampel untuk pemeriksaaan jumlah kuman/bakteri mikroba pada karkas |
permasalahannya =
1. untuk RPH penghasil karkas, pengambilan sampel daging dengan mengiris atau menyayat akan sedikit merepotkan.
2. jagal atau pemilik sapi tentunya juga tidak begitu senang dengan pengirisan tersebut karena menyebabkan ketidak utuhan karkas
3. jumlah cemaran bakteri paling banyak ada di permukaan daging, sehingga pemeriksaan jumlah bakteri per luasan (cm2) tentu akan lebih akurat daripada penghitungan per satuan timbang (gram).
4. pengambilan sampel jumlah bakteri per luasan (cm2) juga bisa dilakukan untuk peralatan daging ( pisau, telenan, meja, dll)
apa yang saya tunjukkan di foto adalah cara pengambilan sampel untuk pemeriksaaan jumlah kuman pada karkas. alatnya cukup sederhana berupa stainless steel yang di beri lubang ukuran 10x10cm2 dan cotton swab sterile
pemilihan stainless, karena harus disucihamakan sebelum dipakai
untuk menghindari kontaminan nah untuk pengencer atau diluent nya tergantung, bisa pakai BPW (buffer peptone water) atau MRD (maximum recovery diluent).
Cara pengenceran juga sama yang saya pengen tunjukkan adalah, penanaman bakteri bisa dilakukan hanya dalam satu plate PCA dengan dibagi 5 area (seperti di foto) jadi plate nya cuman kita kasih garis2 pakai spidol, di bagian bawah tentu nya dengan tetap menjaga agar tidak terjadi kontaminasi
kalau biasanya kita pakai agar tuang (pour plate) volume yang di ambil dari tabung pengenceran 1ml, atau kalau pakai teknik spread plate 0.1ml nah kalau pakai teknik ini (drop plate) hanya dibutuhkan 0.05ml per luasan area dan peralatannya cukup pakai mikropipet dan tip bayangkan kalau dulu biasanya harus pakai pipet kaca repot, butuh banyak dan capek nyucinya keuntungan dari teknik droplet ini
1. hemat petri dan media
2. lebih cepat dan efisien
3. pembacaan hasil lebih mudah karena hanya dengan melihat satu petri kita tahu jumlah koloni dalam setiap pengencerannya
4 sudah ada ISO nya (ISO 18593)
sedikit ilmu, semoga bisa membantu dan mohon dilengkapi kalau ada kekurangan
nah untuk teman2 semua yang pengen tahu lebih lanjut bisa menuliskan alamat emailnya di komentar.
saya akan kirimkan power point yang sudah saya buat berisi cara sampling, cara penanaman dan cara penghitungan untuk fotokopi ISO yang berkaitan dengan ini saya punya fotokopi dokumennya silahkan mampir kalau ke jogja
wassalam
drh. supriyanto
Posting Komentar untuk "penghitungan angka total kuman (TPC) per cm2 dan cara menanam dalam Plate Count Agar (PCA) dalam 1 plate dibagi 5 area "
Silakan berkomentar dengan sopan di blog elinotes review.