Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode yang digunakan Untuk Mendekteksi Birahi Sapi Perah di peternakan New Zealand

Mendeteksi birahi adalah tahap yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan IB(Inseminasi Buatan). Deteksi birahi pada sistem peternakan di Indonesia yang umum digunakan adalah menggunakan metode pengamatan tingkah laku ternak dan tanda visual yang di sebut 3 A (Abang, Abuh, Anget).

contoh ilustrasi sapi birahi
ilustrasi sapi birahi


Metode tersebut memiliki kelebihan yaitu  mudah dilakukan jika memiliki 1-5 sapi perah. namun bagaimaba jika jumlahnya ada ratusan bahkan ribuan ?  tentu metode 3 A (Abang, Abuh, Anget) kurang efektif untuk digunakan . berikut ini saya akan berbagi ilmu yang saya dapatkan dari blog
Muchamad Muchlas.   Beliau mendapatkan ilmu tersebut ketika bekerja di luar negeri dimana mengurus sapi 700 ekor yang hanya di urus 3 orang dalam satu peternakan.


tetapi sebelum itu ada poin yang perlu diperhatikan
 jika kita mengurus ternak lebih satu berikut ini poin-poin yang perlu diperhatikan:

– Memperhatikan kondisi ternak pada saat milking atau pada saat pemerahan ( Pemerahan pagi maupun pemerahan sore)

– Memperhatkan ternak sebelum dan setelah di Milking atau di perah

– Selalu Membawa buku dan bulpoin untuk mencatat Nomer ternak yang kemudian nanti di lihat dalam buku pencatatan atau recording bahwa ternak tersebut siap untuk di kawinkan atau sudah dikawinkan.

Mendekteksi Birahi Sapi Perah pada peternakan diluar negri


1. Metode Tail Painting (Mewarnai punggung sapi atau pangkal ekor dengan cat)

contoh aplikasi Cat pada pangkal ekor sapi untuk deteksi birahi sapi
contoh aplikasi Cat pada pangkal ekor sapi


Pada dasarnya metode ini sanagat simple dan mudah dengan dasar teori standing heat dimana sapi akan menaiki sapi lainnya karena perubahan hormon pada sapi yang dinaiki karena di naiki sapi maka timbul bekas pada punggung sapi dan jika punggung sapi diberikan cat maka cat tersebut akan hilang di gesek oleh sapi lainnya.

Marking/Pengecatan warna biru sebagai tanda sudah di ib
Sebenarnya cat yang digunakan tidak jauh beda dengan cat kayu pada umumnya dan penggunaan cat tersebut tidak membahayakan karena sapipun tidak bisa menjilat punggun temannya.

Cara Penggunaan :

– Mengoleskan cat pada pangkal ekor atau punggung sapi 10-15 cm

– Beberapa peternak menggunakan 3 warna cat yang berbeda dalam satu siklus perkawinan pada ternaknya:

Sebagai contoh penggunaan warna :
contoh program aplikasi penggunaan warna cat pada sapi birahi
contoh program aplikasi penggunaan warna cat pada sapi birahi



Sistem Tail paint ini juga dilakukan setelah selesai IB atau pejantan masuk dalam kawanan. Hal tersebut akan membantu peternak untuk mengidentifikasi mana yang berhasil dikawinkan dengan methode IB dan mana yang berhasil dengan sistem perkawinan alami.

catatan


2. Menggunakan Heat detector


Salah satu alat bantu selanjutnya sebagai deteksi birahi pada ternak yaitu “KAMAR”. “KAMAR” adalah  tabung plastik tipis yang berisi cat sebagai pewarna yang menempel pada sebuah kanvas yang penggunaaya dengan cara ditempelkan pada pangkal ekor sapi.

contoh gambar Heat detector “KAMAR”
contoh gambar Heat detector “KAMAR”

contoh peletakan contoh Heat detector timing chamber “KAMAR” pada ternak sapi
contoh peletakan contoh Heat detector “KAMAR”

Dasar teorinya yaitu ketika sapi lain atau temannya menindih sapi yang birahi maka cat atau pewarna dalam tabung tersebut akan pecah sehingga akan menimbulkan bekas pada punggu sapi sehingga kita dapat menandai sapi tersebut sebagai sapi yang birahi.

3.Menggunakan alat berbasis GPS

Nah metode ini yang paling canggih nih, Metode ini menggunakan peralatan yang lebih canggih yaitu memanfaatkan alat pendeteksi gerak dan panas tubuh untuk memberikan tanda terjadinya perubahan tingkah laku ketika sudah terdekteksi maka alat akan memberikan signal yang akan di kirim secara online dan akan diterima peternak dengan menggunakan aplikasi smartphone.

mendeteksi birahi secara online dengan smartphone melalui gps
mendeteksi birahi dengan smartphone


 Penggunaan alat ini di gunakan atau diperuntukan untuk peternak yang menggunakan sistem pemerahan dengan robot.
cara kerja deteksi sapi birahi secara online melalui smartphone
cara kerja deteksi sapi birahi secara online

 Kelemahan metode ini adalah biaya instalasi yang mahal, serta teknologi mutakhir dan membutuhkan SDM yang bagus agar penggunaan alat ini mampu berfungsi dengan maksimal.


   lalu bagaimana perlakuan setelah  jika sapi tidak  Birahi?  sapi yang tidak melalui siklus birahi (anoestrous cows) sebelum mating,  Berikut ini adalah bagaimana prosedurnya :

    Sapi yang sudah ditandai di check oleh Dokter Hewan dan diberiakan progesteron. hal tersebut dilakuakan dengan alat intravaginal yang disebut CIDR (Controlled Internal Drug Release)
    Alat tersebut akan tinggal dalam tumbuh ternak selama 6 hari
    ketika alat tersebut di ambil sapi di berikan prostaglandin dan pregnicol
    24 jam setelah alat tersebut di ambil dari vagina sapi akan menunjukan tanda tanda birahi dan siap di IB

5. Pada hari ke 9, jika tidak terlihat tanda tanada birahi, sapi tersebut di injeksikan hormon lainya (GnRH) and di Inseminasi. Metode ini  dapat digunakan dengn sinkoronisasi atau penyamaan pada banyak sapi sehingga sapi dapat di IB dengan waktunya yang relatif pendek.

kita tentu berharap metode diatas bisa diterapkan atau diaplikasikan diindonesia agar peternakan sapi kita tidak kalah dengan luar negri hehehe, sekian informasi yang dapat saya bagkan, semoga bermanfaat :)
sumber https://muchlassains.wordpress.com/2018/02/16/macam-macam-alat-untuk-mendekteksi-birahi-pada-sapi-perah/
elinotes
elinotes hay namaku eli setiawan biasa dipanggil eli, saya adalah admin elinotes dari blog elinotes.com yang membahas artikel teknologi, blogger, software, hewan, aplikasi, dll. kunjungi profil google developer https://g.dev/elinotes dan silakan apabila membutuhkan jasa Content Placement elinotes review diblog ini bisa kirim email ke [email protected]

Posting Komentar untuk "Metode yang digunakan Untuk Mendekteksi Birahi Sapi Perah di peternakan New Zealand"