Dalang wayang terkenal asal indonesia
wayang kulit |
Sebagaimana diketahui, sukses tidaknya pertunjukan wayang dipengaruhi oleh dalang yang memainkannya.
Dalang wayang asal indonesia
dalang wayang |
Berikut ini adalah 6 dalang paling kondang di Indonesia yang diakui kepiawaiannya dalam memainkan wayang. pembahasan Dalang wayang terkenal asal indonesia yang saya rangkum dari berbagai sumber.
1. Ki Nartosabdo
Ki Nartosabdo |
Ki Nartosabdo dapat dikatakan sebagai pembaharu dunia pedalangan di tahun 80-an. Gebrakannya dalam memasukkan gending-gending ciptaannya membuat beberapa dalang senior mencibirnya. Meski demikian dukungan juga mengalir antara lain dari dalang-dalang muda yang menginginkan pembaharuan di mana seni wayang hendaknya lebih luwes, tidak kaku, dan bisa dinikmati generasi masa kini.
Selain sebagai dalang, Ki Narto juga dikenal sebagai pencipta lagu-lagu Jawa yang cukup produktif. Melalui grup karawitan bernama Condong Raos yang ia dirikan, lahir sekitar 319 buah judul lagu atau gending, antara lain yang terkenal Gambang Suling, Ibu Pertiwi, Klinci Ucul, Prau Layar, dan Rujak Jeruk.
2. Ki Anom Suroto
Ki Anom Suroto |
Ki Anom Suroto adalah seorang dalang Wayang Kulit Purwa. Ia mulai terkenal sebagai dalang sejak sekitar tahun 1975-an. Ia lahir di Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu Legi 11 Agustus 1948. Ilmu pedalangan dipelajarinya sejak umur 12 tahun dari ayahnya, Ki Sadiyun Harjadarsana. Selain itu secara langsung dan tak langsung ia banyak belajar dari Ki Nartasabdodan dan beberapa dalang senior lainnya.
Pada tahun 1968, Ki Anom Suroto sudah tampil di RRI setelah melalui seleksi ketat. Tahun 1978 ia diangkat sebagai abdi dalem Penewu Anon-anon dengan nama Mas Ngabehi Lebdocarito. Tahun 1995 ia memperoleh Satya Lencana Kebudayaan RI dari Pemerintah RI.
Hingga kini, Ki Anom Suroto adalah satu-satunya dalang yang pernah melakukan pertunjukan di lima benua, antara lain di Amerika Serikat pada tahun 1991 dalam rangka pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS). Ia pernah juga mendalang di Jepang, Spanyol, Jerman, Australia, dan banyak negara lainnya. Untuk menambah wawasan mengenai dewa-dewa, Ki Anom Suroto sempat pergi ke beberapa negara seperti India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani.
3. Asep Sunandar Sunarya
Asep Sunandar Sunarya |
Asep Sunandar Sunarya yang lebih dikenal dengan panggilan Asep Sunarya, adalah dalang wayang golek yang menciptakan tokoh si Cepot yang rahang bawahnya bisa digerak-gerakkan jika berbicara, juga dapat merentangkan busur dan melepaskan anak panah tanpa bantuan tangan dalang. Dengan karyanya itu, dia pantas disebut sebagai pendobrak jagat wayang golek di Indonesia.
Ia dipuji dan juga dikritik dengan karya terobosannya itu. Namun, kritikan itu makin memacu semangat dan kreativitasnya. Keuletannya membuahkan hasil, namanya semakin populer. Terutama setelah ia meraih juara dalang pinilih I Jawa Barat pada 1978 dan 1982. Kemudian pada 1985, ia meraih juara umum dalang tingkat Jawa Barat dan memboyong Bokor Kencana. Pengakuan atas keandalan dan kreativitasnya mendalang bukan saja datang dari masyarakat Jawa Barat dan Indonesia, tetapi juga dari luar negeri. Ia pernah menjadi dosen luar biasa di Institut International De La Marionnete di Charleville Prancis. Dari institut tersebut ia mendapat gelar profesor.
Asep Sunarya lahir 3 September 1955 di Kampung Jelengkong, Kecamatan Baleendah, 25 km arah selatan Kota Bandung. Bernama kecil Sukana, anak ketujuh dari tigabelas bersaudara keluarga Abah Sunarya yang dikenal sebagai dalang legendaris di tanah Pasundan.
4. Ki Manteb Soedharsono
Ki Manteb Soedharsono |
Ki Manteb Soedharsono adalah seorang dalang wayang kulit ternama dari Jawa Tengah. Karena ketrampilannya memainkan wayang, ia dijuluki sebagai Dalang Setan. Ia juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.
Ki Manteb Soedharsono adalah putra seorang dalang bernama Ki Hardjo Brahim. Ia lahir di Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tanggal 31 Agustus 1948.
Ki Manteb mulai mendalang sejak kecil. Popularitasnya sebagai seniman tingkat nasional mulai diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukan Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada tahun 1987. Ki Manteb mengaku, Banjaran Bima merupakan tonggak bersejarah dalam hidupnya. Sejak itu namanya semakin terkenal. Bahkan, pada tahun 90-an, tingkat popularitasnya telah melebihi Ki Anom Suroto yang menjadi kakak angkatnya.
5. Ki Slamet Gundono
Ki Slamet Gundono |
Dalang yang satu ini terkenal nyentrik. Hingga akhir hayatnya ia dikenal sebagai dalang kontroversial wayang suket (wayang rumput).
Gundono dilahirkan dari keluarga dalang di Tegal Jawa Tengah. Masa kecilnya dihabiskan di pesantren. Selepas sekolah di Aliyah, Gundono sempat menimba ilmu di Jurusan Teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Gundono mulai berkiprah sebagai dalang dan seniman kreatif sejak 1995. Sosoknya yang selalu kritis sempat menggegerkan dunia pewayangan.
Di masa orde baru, saat digelar festival dalang di Solo untuk memperingati 50 tahun Indonesia Merdeka, Gundono menyajikan pertunjukan kontroversial. Jika dalang lain tampil sesuai pakem, dia justru sebaliknya.
Akibat ulahnya tersebut, sempat timbul perdebatan panjang antara panitia, juri, pengamat, hingga khalayak umum. Beberapa tokoh bahkan memberikan dukungan. Di antaranya seniman ternama seperti Umar Kayam, Gunawan Mohamad, Murtidjono, dan Halim HD.
6. Ki Enthus Susmono
Ki Enthus Susmono |
Ki Enthus Susmono adalah anak Soemarjadihardja, dalang wayang golèk Tegal dengan istri ke-tiganya yang bernama Tarminah. Kakek moyangnya, R.M. Singadimedja, merupakan dalang terkenal dari Bagelen pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat di Mataram.
Pada tahun 2005, dia terpilih menjadi dalang terbaik se-Indonesia dalam Festival Wayang Indonesia di Taman Budaya Jawa Timur. Dan pada tahun 2008 dia mewakili Indonesia di Festival Wayang Internasional di Denpasar, Bali.
Kemahiran dan ‘kenakalannya’ mendesain tokoh wayang seperti George Bush, Saddam Hussein, Gunungan Tsunami Aceh, Gunungan Harry Potter, Batman, alien, tokoh-tokoh politik, dan lain-lain membuat pertunjukannya selalu segar dan diminati berbagai kalangan.
Pada tahun 2005 dia menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang seni-budaya dari International Universitas Missouri, Amerika Serikat dan Laguna College of Business and Arts, Calamba, Filipina (2005). Selain berbagai penghargaan yang telah diterima, sejumlah karyanya tersimpan di beberapa museum di luar negeri, seperti di Tropen Museum Belanda, Museum Wayang Walter Angst Jerman, dan di Museum of International Folk Arts (MOIFA), New Mexico.
(dirangkum Dari berbagai sumber)
Posting Komentar untuk "Dalang wayang terkenal asal indonesia"
Silakan berkomentar dengan sopan di blog elinotes review.