Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

kebohongan yang terlihat tidak merugikan tetapi ternyata merugikan

kebohongan yang terlihat tidak merugikan tetapi ternyata merugikan adalah Kebohongan atas nama tatakrama. menurut wikipedia adalah jenis penipuan dalam bentuk pernyataan yang tidak benar, terutama dengan maksud untuk menipu orang lain, seringkali dengan niat lebih lanjut untuk menjaga rahasia atau reputasi, perasaan melindungi seseorang atau untuk menghindari hukuman atau tolakan untuk satu tindakan. kebohongan akan selalu diikuti dengan kebohongan lainnya. 

ilustrasi kebohongan
ilustrasi kebohongan
 Berbohong dapat menyebabkan seseorang melakukan perbuatan keji seperti adu domba, hingga menyebar fitnah yang orang tersebut tak melakukannya. Inilah yang disebut bahaya lidah menurut agama islam, sehingga setiap mukmin harus menjaga lisannya agar selalu berkata yang baik.

 

Kata bohong menjadi sebuah kata yang begitu erat kaitannya dengan kehidupan sehari- hari. Hal ini bukan tanpa alasan mengingat setiap orang tentu pernah berbohong.  Sulitnya menghindari bohong menjadikan bohong sebagai sebuah penyakit segala zaman yang begitu susah untuk dihilangkan.


supaya terhindar dari perbuatan bohong. Hal ini tertuang dalam surat Al Israa’ yang berikut ini:
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Al Israa’: 36)



Hal yang pantas disayangkan dalam hal ini adalah ada beberapa orang yang menjadikan bohong sebagai salah satu kebiasaan mereka. Bohong merupakan salah satu penyebab utama dari segala macam kekacauan yang sering ditemukan pada kehidupan sehari- hari. Akibat dari bohong sendiri tidak hanya dirasakan oleh pelaku melainkan juga bagi orang lain.

 
bahaya bohong
bahaya bohong

contoh yang  mudah yaitu Kita seringkali menghadapi dilema dalam hubungan sosial. Jika kita katakan dengan jujur apa kesan/pendapat kita terhadap sesuatu kita akan membuat kecewa orang lain. Sebaliknya, kebohongan bisa membuat seseorang senang sesaat ketika dihadapan kita, tetapi di “dunia nyata” orang tersebut justru mendapat kekecewaan.
ini adalah kisah nyata, 

Salah seorang warga di tempat tinggal saya, sebut saja Ny Sri, sedang merintis usaha membuat makanan ringan. Untuk mengetahui apakah makanan yang dibuatnya itu sudah memenuhi selera konsumen, baik cita rasa maupun tampilannya, Ny Sri sengaja menyebar sampel produknya ke beberapa tetangga (mayoritas ibu-ibu) agar mencicipinya.

Ketika Ny Sri meminta komentar tetangga, semua ibu-ibu yang telah mencicipi makanan tersebut memberikan pujian yang sangat membesarkan hati. Tetapi, sepeninggal Ny Sri, ibu-ibu tadi justru saling ‘berbisik’ menyebut makanan produk Ny Sri sebagai makanan yang tidak enak, tampilannya norak. Pendek kata tidak ada ibu-ibu, yang menjadi tester, yang menganggap makanan tadi sebagai produk layak-jual.

ilustrasi makanan
ilustrasi makanan
Bermodal pujian yang diberikan para tetangga tadi Ny Sri pun dengan penuh percaya diri memproduksi makanannya untuk segera dipasarkan. Apa yang terjadi? Jangankan mendapat laba, Ny Sri justru kehabisan modal karena makanannya tidak laku.
Ibu-ibu komplek berbohong di hadapan Ny Sri agar yang bersangkutan tidak kecewa, tidak tersinggung. Sepintas lalu, kebohongan ini membanggakan. Tetapi kebohongan ibu-ibu itu telah menjerumuskan/merugikan Ny Sri.

meskipun dalam islam kita boleh berbohong  tetapi sebaiknya kita menghindarinya.





 
elinotes
elinotes hay namaku eli setiawan biasa dipanggil eli, saya adalah admin elinotes dari blog elinotes.com yang membahas artikel teknologi, blogger, software, hewan, aplikasi, dll. kunjungi profil google developer https://g.dev/elinotes dan silakan apabila membutuhkan jasa Content Placement elinotes review diblog ini bisa kirim email ke [email protected]

Posting Komentar untuk "kebohongan yang terlihat tidak merugikan tetapi ternyata merugikan"