sejarah yang terlupakan, peranan TIonghoa dalam dalam perumusan text proklamasi kemerdekaan
peranan memerdekakan indonesia dari penjajahan merupakan proses yang panjang. tentu banyak golongan yang berperan, salah satunya adalah etnis TIonghoa. salah satu yang banyak dilupakan orang adalah saat penculikan sukarno dan hatta ke Rengasdengklok.
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. penculikan Rengasdengklok dilakukan dengan maksud agar kemerdekaan Indonesia dipercepat
sebenarnya di rumah siapakah para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ? mengapa memilih di rumah ini ? mengapa Rengasdengklok? Karena lokasi yang berjarak sekitar 81 kilometer dari Jakarta itu jauh dari jangkauan pengawasan tentara Jepang.Rengasdengklok berjarak sekitar 15 kilometer dari jalan utama, yang termasuk bagian dari jalur pantura selain itu Teks Proklamasi disusun di Rengasdengklok, di rumah seorang Tionghoa, yang bernama Djiaw Kie Siong. siapakah dia ?
Djiaw Kie Siong adalah seorang petani kecil keturunan Tionghoa. Ia merelakan rumahnya ditempati oleh para tokoh pergerakan yang kelak menjadi "Bapak Bangsa". Djiaw Kie Siong adalah pemilik rumah di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, tempat Bung Karno dan Bung Hatta diinapkan oleh para pemuda (Adam Malik, Chaerul Saleh, Sukarni) yang menculik mereka dan menuntut agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan segera.
Djiaw Kie Siong meninggal tahun 1964 Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Kamis, 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok, di rumah Djiaw Kie Siong itu. Naskah teks proklamasi sudah ditulis di rumah itu. Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang Rengasdengklok pada Rabu tanggal 15 Agustus. karena mereka tahu esok harinya Indonesia akan merdeka. selain Soekarno dan Hatta di rumah Rengasdengklok itu ditinggali pula oleh Sukarni, Yusuf Kunto, dr. Sutjipto, Ibu Fatmawati, Guntur Soekarnoputra, dan lainnya selama tiga hari, pada 14 - 16 Agustus 1945.
Namun hal tersebut tidak terjadi kerana pada Kamis sore datanglah Ahmad Subardjo. Ia mengundang Bung Karno dkk. berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. nama beliau Djiaw Kie Siong hampir tidak dikenal ataupun tercatat dalam sejarah.
salah satu penghargaan yang diterima beliauadalah saat Mayjen Ibrahim Adjie pada saat masih menjabat sebagai Pangdam Siliwangi, pernah memberikan penghargaan kepada Djiaw dalam bentuk selembar piagam nomor 08/TP/DS/tahun 1961. sebagai catatan Letnan Jenderal Ibrahim Adjie. adalah seorang sosok Perwira Tinggi Indonesia, Ia adalah pemimpin pasukan Siliwangi yang menangkap Gembong DI/TII, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Salah satu wasiat Babah (sebutan untuk laki-laki Tionghoa) Djiaw adalah pernah berwasiat, keluarga yang menempati rumah bersejarah itu harus bersabar. Tak dibolehkan merengek minta-minta sesuatu kepada pihak mana pun. Bahkan, harus rela setiap hari menunggui rumah mereka demi memberi pelayanan terbaik kepada para tamu yang ingin mengetahui sejarah perjuangan bangsa.
sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok
https://id.wikipedia.org/wiki/Djiaw_Kie_Siong
https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/08/150812_majalah_rengasdengklok
Rumah Djiauw Kie Siong lokasi kejadian Rengasdengklok. |
sebenarnya di rumah siapakah para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ? mengapa memilih di rumah ini ? mengapa Rengasdengklok? Karena lokasi yang berjarak sekitar 81 kilometer dari Jakarta itu jauh dari jangkauan pengawasan tentara Jepang.Rengasdengklok berjarak sekitar 15 kilometer dari jalan utama, yang termasuk bagian dari jalur pantura selain itu Teks Proklamasi disusun di Rengasdengklok, di rumah seorang Tionghoa, yang bernama Djiaw Kie Siong. siapakah dia ?
Djiaw Kie Siong |
kamar tempat beristirahat sukarno dan hatta saat diculik ke Rengasdengklok |
Namun hal tersebut tidak terjadi kerana pada Kamis sore datanglah Ahmad Subardjo. Ia mengundang Bung Karno dkk. berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. nama beliau Djiaw Kie Siong hampir tidak dikenal ataupun tercatat dalam sejarah.
Salah satu wasiat Babah (sebutan untuk laki-laki Tionghoa) Djiaw adalah pernah berwasiat, keluarga yang menempati rumah bersejarah itu harus bersabar. Tak dibolehkan merengek minta-minta sesuatu kepada pihak mana pun. Bahkan, harus rela setiap hari menunggui rumah mereka demi memberi pelayanan terbaik kepada para tamu yang ingin mengetahui sejarah perjuangan bangsa.
sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok
https://id.wikipedia.org/wiki/Djiaw_Kie_Siong
https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/08/150812_majalah_rengasdengklok
Posting Komentar untuk "sejarah yang terlupakan, peranan TIonghoa dalam dalam perumusan text proklamasi kemerdekaan"
Silakan berkomentar dengan sopan di blog elinotes review.