teman bahagia teman menuju surga
Banyaknya teman tidak menjamin kita kepada Surga, banyak teman akan membuat bahagia teman menuju surga, begitupun sedikitnya teman tidak menjamin kita kepada Neraka.
Rasulullah bersabda,
"Seseorang itu tergantung pada agama sahabat karibnya. Maka hendaklah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa dia bersahabat karib."
(Shahiih, HR. Ahmad, II/303, 334, Abu Dawud, no.4833, at-Tirmidzi, no. 2378, dan al-Hakim, IV/171, no. 7319, ath-Thayalisi, no. 2573, al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman, no. 9436, 9438, Abu Nu'aim dalam al-Hilyah, III/165, Ibnu Humaid dalam Musnad-nya, 1431, Silsilah ash-Shahiihah, no. 928)
Dari Abu Sa'id al-Khudriy رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
Rasulullah bersabda,
"Janganlah engkau berteman kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa."
(Hasan, HR. Ahmad, III/38, Abu Dawud, no. 4832, at-Tirmidzi, no. 2395, dan Ibnu Hibbaan, no. 554, 555, 560)
Dari Abu Musa al-Asy'ariy رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
Rasulullah bersabda,
"Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia memberikanmu minyak, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan aroma yang harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi ia membakar bajumu atau engkau mendapatkan bau yang tidak sedap darinya."
(Shahiih, HR. Al-Bukhari, II/741, no. 1995, 2101, 5534, Muslim, no. 2628, dan Ahmad, IV/408, no. 19127)
Imam an-Nawawi رحمه الله تعالىٰ berkata,
"Di dalam hadits ini terdapat keutamaan bermajelis dengan orang-orang shalih, orang-orang yang memiliki kebaikan, akhlak mulia, wara', ilmu, dan adab. Dan di dalamnya juga terdapat larangan bermajelis dengan pelaku kejahatan, ahlul bid'ah, orang-orang yang membicarakan aib orang lain, dan yang selainnya dari berbagai macam perbuatan tercela.
teman bahagia teman menuju surga |
kualitas seorang teman
baiknya kualitas seorang teman yang bisa membawa kita Surga, sebagaimana buruknya kualitas seorang teman bisa membawa kita ke Neraka. Oleh karena itu perhatikanlah dengan siapa kita berteman (dekat). Teman yang baik akan mengajak ke surgakualitas dari teman dekat |
Rasulullah bersabda,
"Seseorang itu tergantung pada agama sahabat karibnya. Maka hendaklah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa dia bersahabat karib."
(Shahiih, HR. Ahmad, II/303, 334, Abu Dawud, no.4833, at-Tirmidzi, no. 2378, dan al-Hakim, IV/171, no. 7319, ath-Thayalisi, no. 2573, al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman, no. 9436, 9438, Abu Nu'aim dalam al-Hilyah, III/165, Ibnu Humaid dalam Musnad-nya, 1431, Silsilah ash-Shahiihah, no. 928)
Dari Abu Sa'id al-Khudriy رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
Rasulullah bersabda,
"Janganlah engkau berteman kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa."
(Hasan, HR. Ahmad, III/38, Abu Dawud, no. 4832, at-Tirmidzi, no. 2395, dan Ibnu Hibbaan, no. 554, 555, 560)
kualitas dari teman dekat |
Rasulullah bersabda,
"Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia memberikanmu minyak, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan aroma yang harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi ia membakar bajumu atau engkau mendapatkan bau yang tidak sedap darinya."
(Shahiih, HR. Al-Bukhari, II/741, no. 1995, 2101, 5534, Muslim, no. 2628, dan Ahmad, IV/408, no. 19127)
Imam an-Nawawi رحمه الله تعالىٰ berkata,
"Di dalam hadits ini terdapat keutamaan bermajelis dengan orang-orang shalih, orang-orang yang memiliki kebaikan, akhlak mulia, wara', ilmu, dan adab. Dan di dalamnya juga terdapat larangan bermajelis dengan pelaku kejahatan, ahlul bid'ah, orang-orang yang membicarakan aib orang lain, dan yang selainnya dari berbagai macam perbuatan tercela.
Posting Komentar untuk "teman bahagia teman menuju surga"
Silakan berkomentar dengan sopan di blog elinotes review.