Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

mengenal begalan banyumas

Begalan


begalan adalah suatu jenis kesenian yang merupakan bagian dari upacara adat perkawinan di daerah banyumas. upacara perkawinan yang disertai begalan biasanya dilakukan apabila pasangan pasangan terdiri dari anak bungsu dan anak sulung, terutama kalau yang sulung dari pihak perempuan.
upacara begalan banyumasan
upacara begalan banyumasan
 begalan berasal dari kata begal dan akhiran an, artinya perampasan atau perampokan ditengah jalan. jadi kesenian begalan adalah suatu adegan yang menggambarkan seseorang yang sedang membawa barang barang kebutuhan hidup dirampas ditengah jalan. dengan iring iringan gendhing-gendhing banyumasan merekan melakukan dialog dialog yang cukup seru penuh banyolan, sindiran (kritik) dan nasihat nasihat.

sejarah pertunjukan begalan banyumas


asal muasal sejarah begalan banyumas ada beberapa versi. semua versi masih bersifat perkiraan. menurut cerita para orang tua jaman dahulu, pertunjukan ini berasal dari cerita rakyat daerah banyumas yang populer yaitu kamandaka. seperti yang diceritakan bahwa dewi ciptoroso yang sebenarnya mencintai kamandaka mau menerima lamaran prabu pulebahas(raja nusakambangan) dengan beberapa khudangan (syarat) yaitu : pertemuan pengantin loaki laki dengan pengantin wanita harus di perempatan jalan dengan diiringi putri sekembang 40 rang banyaknya. pada waktu pertemuan, pengantin pria hanya dikawal seorang perajurit tanpa senjata. minta seribu kain mori untuk alas jalan pengantin yang harus diserahkan terlebbih dahulu. syarat yang ke empat pengantin pria harus bersedia menjemput ke tandu pengantin putri untuk memotongnya tanpa senjata.

 singkatnya setelah semua syarat terpenuhi dan hari pertemuan pengantin telah tiba, disitulah R. kamandaka yang ketika itu menyamar menjadi lutung (kera) merampas prabu pulebahas yang selama ini dianggap penghalang bagi kamandaka. prabu pubebahas tewas di tempat itu dan prajuritnya tak bisa berbuat apa apa kerana tidak membawa senjata. kemenangan kamandaka dalam kejadian ini merupakan keberhasilan putra raja pajajaran menyelamatkan kadipaten pasir luhur sekaligus dapat mempersunting putri bungsu adipati kanda daha pasirluhur yaitu dewi ciptoroso, kemudian raden kamandaka diangkat menjadi adipati di pasirluhur menggantikan kedudukan mertuanya. dari kisah kamandaka ini timbulah adat begalan sampai sekarang.
sejarah begalan banyumasan
sejarah begalan banyumas

versi kedua mengatakan bahwa begalan mulai ada sejak peristiwa adipati banyumas ngunduh pengantin setelah putra adipati banyumas melangsungkan pernikahan dengan dewi sukesi putri adipati wirasaba(*). kedua mempelai kembali ke banyumas dikawal oleh para sentana kadipaten. dari wirasaba ke banyumas rombongan pengantin berjalan kaki. pengantin duduk diatas tandu. kerana keadaan jalan masih susah dilalui apalagi harus menyebrang sungai serayu, perjalanan memakan waktu cukup lama. setelah melewati desa pelumutan, menyebrang sungai serayu di tambangan sampailah di desa jurangmangu. ketika rombongan sedang berjalan kaki tiba tiba disergap atau dihadang oleh pembegal (perampok) dan terjadilah perkelahian seru antara pengawal pengantin dengan perampok. akhirnya begal dapat dikalahkan, dan mereka melanjutkan perjalanan.

(*) tidak dijelaskan adipati wirasaba dan adipati banyumas yang mana

kerana matahari sudah terbenam, mereka pun bermalam di suatu tempat. sambil melepaskan lelah dimalam itumereka suka sekali melihat cahaya lampu bagaikan kunang kunang di sawah. tempat itu kemudian menjadi dusun sukawera(suka = senang, wera = pemandangan). pagi harinya mereka terus menuju ke arah barat. sampai di perbatasan kota banyumas mereka malah keder (kebingungan) cukup lama mereka berputar putar ditempat itu bahkan mereka terpaksa harus bermalam daripada tersesat untuk memperingati kejadian tersebut, tempat itu kemudian menjadi dusun kedunguter. akhirnya mereka pun sampai di kadipaten banyumas. kemudian para sesepuh berpesan kepada masyarakat banyumas agar setiap mengawinkan anak sulung atau anak bungsu hendaknya diadakan begalan.

versi lainnya begalan adalah Raden ngabeni mertasura, putra dari adipati banyumas atau bupati mrapat akan menikah dengan rara ayu warsiki yang merupkan putri ketiga dari demang gumelem. demang kali salak dari demang gumelem mengutus  ki reksa guna untuk menjadi telek sandi atau mata mata. dari banyumas juga mengirim utusan yaitu ki niti praya, yang mengantarkan calon pengantin laki lakinya ke kedamangan gumelem.

ditengah jalan bertemulah  ki niti praya dengan utusannya utusannya dameng gumelem ki reksa guna. saat bertemu disitu terjadi selisih paham, kerana dari ki reka guna merasa bahwa daerahnya dimasuki orang asing atau tidak dikenal. ki niti praya pun begitu, saya sebagai utusan dari seorang adipati, saya harus menyampaikan atau mengantar calaon pengantin sampai tempat tujuan. akhirnya terjadi perkelahian atau pertengkaran. terjadinya pertengkaran atau perkelahian ini terjadi di desa kanding. dinamakn desa kanding kerana merupakan tempat bertanding. saat bertanding ternyata sama kuatnya tidak ada yang menang. sehingga raden ngabeni mertasura disitu mengatakan saya adalah utusan dari adipati mrapat, saya calon pengantin. akhirnya "oalah" saya juga utusan demang gumelem, saya kira ada orang masuk ke daerah kekuasaan saya. akhirnya terjadi rangkul rangkulan, sehingga bertemu. peristiwa tersebut yang mengilhami terjadinya beglan.

ada versi lain lagi tentang asal muasal begalan yang dikaitkan dengan putri toyareka, sehingga membawa musibah bagi adipati wirasaba. dari peristiwa ini konon timbul adat begalan. kalau dituruti barang kali masih banyak lagi cerita  tentang asal usul begalan. terlepas dari mana yang mendekati kebenaran, yang jelas begalan ini pada mulanya merupakan upacara sakral, yang mengandung kepercayaan apabila tidak dilaksanakan akan mendatangkan malapetaka bagi keluarga pengantin. namun kini lebih besifat hiburan daripada upacara yang bersifat sakral.


struktur seting, ruang panggung, personil, dan waktu begalan 


kesenian begalan banyumas ini biasanya dipentaskan di halaman rumah pengantin wanita. begalan merupakan kombinasi antara seni tarian dan seni bertutur atau seni lawak, serta sni gendhing sebagai pengiringnya. gerak tarinya tidak terikat terikat pada patokan tertentu sebagaimana gerakan tari klasik. adegannya yang tidak kalah menariknya adalah adalah dialog kedua pemain itu. dialog yang disampaikan dengan gaya jenaka  berisi nasehat nasehat penting bagi kedua mempelai juga penonton.
lama pertunjukan hanya sekitar satu jam atau kurang dari itu. kesenian ini sebenarnya salah satu bagian dari rangkaian upacara pengantin, kerana itu pentas ini tidak bisa dilakukan terlalu lama. upacara ini biasanya dilakukan pada waktu siang atau sore hari.


perlengkapan, kostun musik dan makeup begalan

kostum yang dipakai begalan sangat sederhana . tidak menuntut bahan bahan yang mahal, warna warna gemerlapan ataupun model yang aneka ragam. pemain begalan sebenarnya hanya cukup mengenakan pakaian adat jawa saja. kostum begalan yang diapakai oleh pemain begalan profesional  yaitu : baju koko hitam, celana komprang hitam, setagen dan sabuk, kain sarung dan iket wulung (hitam). cara mengenakannya pakaian pertama tama celana dan baju lalu kain yang diberi stagen dan ikat pinggang. jika tidak ada kain boleh menggunakan sarung. sampur dikalungkan pada lehernya. adapun ikat kepala yang dikenakan kedua pemain dibat berbeda cara memakainya. terkadang kedua pemain membawa topi kukusan.
jalannya begalan banyumas
jalannya begalan banyumas

si pembegal membawa pedang yang panjangnya hampir satu meter. make up-nya pun sederhana. dahulu mereka menggunakan lengser atau arang yang dihaluskan kemudian dicampur minyak kelapa. campuran berwarna hitam tersebut digunakan untuk merias muka, membuat kumis, cambang, alis, dan lain-lain. bahan lainnya yang diperulikan bedak dan teres (sepuhan). alat musik yang digunakan boleh dengan calung (musik dengan bambu wulung atau dengan gendingan). lagu yang dibawakan adalah lagu lagu banyumasan, baik bagi lagu untuk calung maupun iring iringan gendhing.

gending gending banyumasan yang digunakan untuk iring iringan begalan antara lain kricrik-kricik, gunungsari kalibagoran, renggong kulon, pisang balik dan eling eling banyumasan. barang barang yang akan dibegal ini biasanya disebut brenong kepang. brenong kepang ini biasanya berisikan alat alat kebutuhan dapur yang biasa digunakan di pedesaan , seperti ilir, ian, cething, kukusan, dan wangkiring. semua barang barang berenong kepang ini merupakan perlambangan yang mengandung nasehat penting bagi pengantin. lambang lambang ini diterjemahkan dalam dialog yang cukup jenaka. dapat disebut disini arti dari lambang brenong kepang. ian yaitu anyaman bambu, yang panjang lebarnya sama 1 meter, biasanya untuk menaruh nasi. ilir adalah kipas anyaman bambu lebih kurang panjangnya 35 cm. lambang ini mengandung arti bahwa sepasang suami istri harus bisa membedakan yang baik dan yang buruk. cething yaitu tempat nasi dari anyaman bambu mengandung arti bahwa kita hidup dalam wadah(negara, organisasi, agama) yang memiliki tatanan hidup atau aturan aturan tertentu, tidak bisa berbuat semaunya sendiri

kukusan alat menanak nasi dari anyaman bambu . melambangkan bahwa setelah berumah tangga, cara berfikir harus lebih masak. saringan ampas (kalo) artinya setiap ada berita datang harus disaring atau berhati hati. Centhong nasi, mengandung arti bahwa hidup berumah tangga harus bisa saling menjaga diri dan saling pengertian. Irus,alat pengambil sayur, artinya seorangsuami jangan mudah tergoda dengan wanita lain.
Siwur, ataa gayung, artinya seorang suami atau kepala rumah tangga harusberbuat adil terhadap istri dan anak-anaknya. Wangkring, yaitup ikulan dari bambu. Filsafatnya adalah di dalam menjalani hidup ini berat ringan, senang susah hendaknya dipikul bersama antara suami istri.

Seterusnya masih banyak lagi nasehat-nasehat yang diterjemahkan dari lambang-lambang dalam upacara pengantin. Begitu halusnya perasaan orang-orang dahulu, sehingga cara menyampaikan nasehat atau petuah-petuah itu diujudkan dalam lambang-lambang tadi. Sayang sekali banyak orang yang tidak mengerti, sehingga sering terjadi kekeliruan bahwa lambang-lambang itu seolah-olah mengandung kekuatan atau dapat mendatangkan rejeki, ataupun berkah. Seolah-olah barang yang diperoleh dari hasil begalan dianggap membawa berkah atau rejeki yang lebih banyak.

Pada saat iring-iringan pengantin putra sampai di halaman rumah pengantin puteri, petrgantin putera tidak langsung masuk ke rumah namun berdiri sejenak menyaksikan acara begalan. Begitu pula pengantin puteri yang menjemput datangnya pengantin putera berdiri turut menyaksikan.
Pada saat itu kedua pemain begalan mulai menari-nari di arena halaman dengan iringan gendhing atau calung Banyumasan. Gendhing yang dipilih biasanya gendhing kricik-kricik Setelah gendhing suwuk (tanda berhenti) salah satu dari kedua pemain itu menerangkan maksud tujuanmengadakan begalan. Begitu ceritera selesai langsung disaut gendhing Gunungsari Kalibagoran. Kedua pemain pun menari mengikuti irama lagu. Sambil menari kedua pemain juga ikut melagukan tembang itu

Ketika suara gending berhenti (suwuk) mulailah Sang Pembegal menamakan siapa nama dan apa maksudnya kepada yang dibegal. Di sinilah mulai ada pertengkaran mulut atau tanya jawab kedua pemain itu.
Semua barang-barang yang dibawa (Brenong Kepang) ditanyakan artinya satu persatu, termasuk nama orangnya. Bahkan tarub dan janur yang melatar-belakangi arena pertunjukan tidak luput dari pertanyaan. Jawaban inilah sebagai nasehat atau penerangan bagi kedua mempelai sekaligus buat yang hadir.
Dialog-dialog itu memukau penonton karena disampaikan dengan gaya jenaka. Supaya tidak monoton, di antara dialog-dialog atau tanya jawab diselingi gendhing pisang balik.

Setelah semua lambang-lambang itu diterangkan, pertengkaran pun memuncak dan terjadilah peperangan. Gendhing Renggong Kulon yang mengiringinya semakin memanaskan pertunjukan. Pada saat puncaknya sang pembegal mengayunkan pedang kayu tepat mengenai kendi dan pecahlah kendi pembawa barang brenong kepang. Segera berebutlah para penonton ikut mengambil barangnya.
Selesai perebutan diakhiri dengan gendhing Eling-eling yang berarti selesai pula pertunjukan begalan.

vidio dari begalan 

berikut ini adalah vidio dari begalan secara lengkap



sumber buku banyumas wisata dan budaya
elinotes
elinotes hay namaku eli setiawan biasa dipanggil eli, saya adalah admin elinotes dari blog elinotes.com yang membahas artikel teknologi, blogger, software, hewan, aplikasi, dll. kunjungi profil google developer https://g.dev/elinotes dan silakan apabila membutuhkan jasa Content Placement elinotes review diblog ini bisa kirim email ke [email protected]

Posting Komentar untuk "mengenal begalan banyumas"