mengenal Galur Baru Sapi POGASI Agrinak
Sapi POGASI Agrinak singkatan dari Peranakan Ongole Grati Hasil Seleksi Agrinak, merupakan galur baru hasil penelitian pemuliaan selama lebih dari 13 tahun (sampai empat generasi) yang telah dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Loka Penelitian Sapi Potong (Lolitsapi).
Sapi POGASI Agrinak terbentuk dari hasil proses seleksi secara berjenjang, pengaturan perkawinan dan tatalaksana budidaya model Lolitsapi. Seleksi diarahkan ke keunggulan sifat sapi yang mampu memanfaatkan pakan berkualitas rendah (kandungan protein kasar (PK) 8 – 12%, serat kasar (SK) 18 – 22% dan Total Digestible Nutrient (TDN) 55 – 60%) secara optimal yang ditunjukkan dengan performans kuantitatifnya yang di atas rata-rata SNI sapi PO.
Selain itu, mampu memanfaatkan pakan berbahan baku utama hasil samping pertanian dan hasil samping pengolahan hasil pertanian, sehingga mampu dikembangbiakkan di daerah marginal dan terintegrasi dengan usaha pertanian.
Galur sapi POGASI Agrinak memiliki penotipik kualitatif spesifik dengan profil muka berbentuk segitiga bulat dengan posisi telinga tegak lateral, warna badan dominan putih dan sebagian cenderung ada warna kekuningan, tanduk tumbuh tidak panjang (tidak lebih dari 4 cm) dan cenderung berbentuk bungkul, gumba/kelasa/punuk tumbuh kearah atas dan tidak rebah kearah belakang.
Hasil-hasil penelitian terhadap galur sapi POGASI menunjukkan bahwa pemberian pakan asal limbah pertanian dengan kandungan PK 10.4% dan SK 26,3% pada sapi jantan muda mampu mencapai rata-rata pertambahan bobot badan harian (PBBH) sebesar 0.7 kg. Lalu, pemberian pakan berbasis tepung geplek dengan kandungan PK 9,9% pada sapi jantan umur 2 tahun, mampu mencapai rata-rata PBBH sebesar 0.8 kg dan karkas 50,96%.
Pemberian pakan dengan kandungan PK 8% pada sapi induk mampu mencapai rata-rata PBBH pedet sebesar 0.6 kg dan anestrus post partus (APP) induk kurang dari 90 hari, pemberian pakan dengan kandungan PK 8 – 9 % pada penggemukan sapi jantan mampu mencapai rata-rata PBBH sebesar 0,8 – 0,9 kg, kemudian pemberian pakan dengan kandungan PK 8 – 9 % pada sapi bunting 8 bulan sampai menyusui 5 bulan mampu menghasilkan rata-rata anestrus post partus (APP) induk kurang dari 77 hari dan PHHB pedet sampai umur 5 bulan sebesar 0.6 – 0.7 kg dengan rata-rata berat lahir pedet sebesar 25.3 – 25.5 kg.
Saat ini pengajuan pelepasan galur sapi POGASI sedang diproses oleh Kementerian Pertanian
Sapi POGASI Agrinak |
Sapi POGASI Agrinak terbentuk dari hasil proses seleksi secara berjenjang, pengaturan perkawinan dan tatalaksana budidaya model Lolitsapi. Seleksi diarahkan ke keunggulan sifat sapi yang mampu memanfaatkan pakan berkualitas rendah (kandungan protein kasar (PK) 8 – 12%, serat kasar (SK) 18 – 22% dan Total Digestible Nutrient (TDN) 55 – 60%) secara optimal yang ditunjukkan dengan performans kuantitatifnya yang di atas rata-rata SNI sapi PO.
Selain itu, mampu memanfaatkan pakan berbahan baku utama hasil samping pertanian dan hasil samping pengolahan hasil pertanian, sehingga mampu dikembangbiakkan di daerah marginal dan terintegrasi dengan usaha pertanian.
Galur sapi POGASI Agrinak memiliki penotipik kualitatif spesifik dengan profil muka berbentuk segitiga bulat dengan posisi telinga tegak lateral, warna badan dominan putih dan sebagian cenderung ada warna kekuningan, tanduk tumbuh tidak panjang (tidak lebih dari 4 cm) dan cenderung berbentuk bungkul, gumba/kelasa/punuk tumbuh kearah atas dan tidak rebah kearah belakang.
Hasil-hasil penelitian terhadap galur sapi POGASI menunjukkan bahwa pemberian pakan asal limbah pertanian dengan kandungan PK 10.4% dan SK 26,3% pada sapi jantan muda mampu mencapai rata-rata pertambahan bobot badan harian (PBBH) sebesar 0.7 kg. Lalu, pemberian pakan berbasis tepung geplek dengan kandungan PK 9,9% pada sapi jantan umur 2 tahun, mampu mencapai rata-rata PBBH sebesar 0.8 kg dan karkas 50,96%.
Pemberian pakan dengan kandungan PK 8% pada sapi induk mampu mencapai rata-rata PBBH pedet sebesar 0.6 kg dan anestrus post partus (APP) induk kurang dari 90 hari, pemberian pakan dengan kandungan PK 8 – 9 % pada penggemukan sapi jantan mampu mencapai rata-rata PBBH sebesar 0,8 – 0,9 kg, kemudian pemberian pakan dengan kandungan PK 8 – 9 % pada sapi bunting 8 bulan sampai menyusui 5 bulan mampu menghasilkan rata-rata anestrus post partus (APP) induk kurang dari 77 hari dan PHHB pedet sampai umur 5 bulan sebesar 0.6 – 0.7 kg dengan rata-rata berat lahir pedet sebesar 25.3 – 25.5 kg.
Saat ini pengajuan pelepasan galur sapi POGASI sedang diproses oleh Kementerian Pertanian
Posting Komentar untuk "mengenal Galur Baru Sapi POGASI Agrinak"
Silakan berkomentar dengan sopan di blog elinotes review.